Persahabatan tiga ABG gay - 21

Johan sendiri dengan mata terpejam mencoba menikmati rangsangan pada pantat yang baru pertama kali dirasakannya itu.

"Akh enak juga pantatku kamu rangsang Tom akh.. gelitik lagi Tom" desah Johan menahan kenikmatan, sembari terpejam merasakan gelitikan pada bibir anusnya.

Namun belum lama Johan merasakan kenikmatan itu, tiba-tiba terdengar nada protes dari mulut Iwan yang masih sibuk menghisap dan mengulum kontol ngaceng Tomi.

"Jo kenapa berhenti? Teruskan lagi dong. Tanggung nih udah hampir keluar lagi pejuku. Terusin lagi ngisap kontolku, Tom" desak Iwan sembari menggoyang-goyangkan pinggulnya agar tercipta lagi gesekan-gesekan penuh nikmat antara dinding anusnya dengan batang kontol Johan.

Mendengar rengekan Iwan itu, Johan segera melanjutkan kembali goyangan penuh hasrat sex. Pinggulnya yang seksi dan sudah basah oleh peluh birahi itu kembali bergerak maju mundur sehingga kontolnya kembali bergerak keluar masuk liang anus Iwan. Sedangkan Tomi juga sudah tidak lagi melanjutkan aksi jemarinya pada bibir anus Johan. Jemarinya sudah kembali mengelus-elus dan meremas lembut dua buah pelir Iwan. Sedangkan tangan kirinya yang bebas, tampak meremas-remas lembut puting susu Iwan. Jemari tangan kirinya meremas-remas dua puting susu itu bergantian. Dan ketiga remaja gay itu kembali terlibat dalam pusaran arus kenikmatan birahi, saling memberi dan menerima kenikmatan demi kenikmatan hubungan kelamin antar sesama cowok.

"Akh.. akh enak sekali sodokan kontolmu Jo, terus Jo, lebih cepat lagi Jo, akh pejuku hampir muncrat nih. Akh.. akh" desah Iwan yang sedang mendaki menuju puncak kenikmatan birahinya.
"Iya Wan.. aku juga hampir keluar nih akh.. enak sekali pantatmu. Akh.. uh.. aahh.. hangat pantatmu Wan.. akh.. akh.." balas Johan di sela desahan penuh nada erotis.
"Hisap lebih kuat lagi kontolku Tom.. oh.. oh.. enak Tom" Iwan terus mendesah dan merintih sembari badannya menggeliat-geliat lebih kuat lagi karena menahan arus kenikmatan sex yang semakin memuncak.

Tomi pun mempercepat hisapan-hisapan mulutnya pada kepala kontol Iwan. Tangan kanan Tomi tak mau kalah cepat mengocok batang kontol Iwan yang tersisa dan tak tertampung oleh hisapan mulutnya. Geliatan tubuh Iwan yang sudah basah bermandikan keringat itu mempersulit hisapan mulut Tomi. Namun Tomi tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik demi kepuasan kekasihnya itu. Ia terus mengisap sekuat dan senikmat mungkin sembari menantikan detik-detik penuh kenikmatan berupa muncrat peju gurih dari celah sempit pada kepala kontol Iwan.

Sementara Johan yang juga sudah mendekati puncak kenikmatan birahinya semakin mempercepat dan memperkeras sodokan-sodokan kontolnya pada liang pantat Iwan. Tubuh Johan makin deras mengalirkan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Gerakan pinggulnya semakin cepat, sehingga batang kejantannya semakin cepat pula bergerak keluar masuk menggempur liang anus Iwan yang sudah semakin licin itu. Iwan semakin kuat menggeliat dan mengerang pada detik-detik terakhir menjelang orgasmenya.

Iwan dan Johan sama-sama sedang mendekati orgasmenya masing-masing. Dan tak lama kemudian, Iwan menjerit lirih dan panjang disertai oleh hentakan-hentakan lembut tubuhnya yang kemudian meregang beberapa saat. Bersamaan dengan itu, dari kontolnya yang sedang dihisap Tomi, langsung menyemburkan air maninya dengan sangat deras. Setiap semburan air maninya itu langsugn tertampung dalam mulut Tomi dan segera direguk dengan penuh nikmat oleh Tomi. Tak kurang dari tujuh kali kontol Iwan menyemburkan sperma kental dan hangat yang langsung habis ditelah oleh Tomi.

Tepat pada semburan air mani Iwan yang ketiga, tiba-tiba Johan menyusul mendesah dan mengerang panjang disertai dengan hentakan-hentakan keras pinggulnya pada pantat Iwan. Dengan hentakan keras itu, batang kontolnya langsung menghujam dalam-dalam ke liang anus Iwan. Dan setiap hujaman kontol itu disertai dengan semburan-semburan deras peju Johan yang langsung mengisi dan membasahi liang anus Iwan. Tak kurang dari sembilan kali hujaman keras dan tajam kontol Johan, di mana setiap kali kontol itu menusuk keras pantat Iwan selalu disertai dengan semburan sperma Johan. Johan terus mengerang panjang selama ia mengalami orgasme yang disertai ejakulasi air mani yang sangat deras itu. Tubuh Johan tampak mengejang-ngejang beberapa kali sementara kedua tangannya menggenggam erat-erat pantat mulus Iwan selama ia menikmati orgasmenya itu.

Iwan dan Johan nyaris mencapai orgasmenya masing-masing dalam waktu yang bersamaan. Hanya berselang beberapa detik dua cowok ganteng itu berhasil mencapai puncak kenikmatannya. Iwan mencapai orgasmenya yang keempat kalinya dalam satu hari itu. Sedangkan Johan baru berhasil mencapai orgasmenya yang kedua kalinya. Karena baru pertamakali melakukan hubungan kelamin homoseks, Johan memang kurang pengalaman untuk merasakan kenikmatan yang menjalari tubuhnya. Pikirannya lebih banyak disibukkan dengan mempelajari setiap gerakan, gaya dan posisi dalam berhubungan kelamin itu, dibandingkan menikmati setiap gerakan erotis yang dilakukannya.

Tetapi orgasmenya yang pertama kali dalam hubungan anak sex itu sungguh membuatnya benar-benar puas dan bahagia. Kendati sudah cukup lama kontolnya menyemburkan air mani, namun Johan belum mau mencabutnya dari sekapan kehangatan pantat Iwan yang masih menungging dengan lemas itu. Tampaknya Johan belum puas menikmati orgasmenya dalam kehangatan anus Iwan. Sehingga untuk beberapa saat ia masih mencoba menggoyang-goyangkan kontolnya yang mulai lemas itu keluar masuk anus Iwan. Tetapi goyangan-goyangannya itu tidak mendapat respon dari Iwan. Selain Iwan sudah lemas dan kelelahan, kondisi kontolnya sendiri yang mulai lemas itu tidak menimbulkan efek gesekan yang maksimal.

Karena tidak mendapatkan reaksi yang diharapkan, Johan segera mencabut batang penisnya dari liang anus Iwan. Saat penisnya itu tercabut, tampak kepala penisnya masih meneteskan beberapa tetes air maninya yang segar dan langsung terjatuh ke kain pelapis tempat tidurnya. Dan dari lubang anus Iwan tampak melelehkan sedikit air mani segar milik Johan. Dibiarkannya saja air mani itu meleleh dan menetes jatuh ke pahanya yang mulus.

Begitu penis Johan terbebas dari sekapan anusnya, Iwan langsung tergeletak lemas dengan nafas terengah-engah di ranjang Johan yang empuk itu. Dengan nafas terengah-engah dan badan basah kuyup oleh peluh, Iwan langsung beristirahat menormalkan tarikan nafasnya. Sementara itu Johan segera ikut merebahkan tubuh mulusnya yang juga basah kuyup oleh keringat di sisi kiri Iwan. Johan tidak memperdulikan lagi kondisi kontolnya yang masih basah belepotan air mani bercampur KY, dan langsung memeluk tubuh mulus Iwan kemudian menciumi bibir Iwan.

Rupanya Johan benar-benar terkesan oleh pengalaman pertamanya berhubungan intim dengan sesama cowok itu. Puas memeluk dan menciumi Iwan, Johan kemudian beralih menciumi dan memeluk penuh nafsu tubuh Tomi. Dasar Tomi yang bernafsu besar, dan dia belum mencapai orgasmenya lagi padahal kontolnya masih ngaceng saat Iwan dan Johan mencapai orgasme, maka pelukan dan ciuman Johan itu pun langsung disambutnya dengan penuh nafsu birahi.

Johan yang menyadari bahwa Tomi masih ingin mencapai orgasmenya sekali lagi, segera tanggap. Ia pun bangkit dan beringsut menuju selangkangan Tomi, di mana terdapat penis Tomi yang masih setengah ngaceng. Begitu tangannya menyentuh batang penis itu, dengan cepat kontol Tomi langsung membesar dan ereksi total. Mulut Johan segera mengulum batang kontol besar dan keras itu beberapa saat sebelum kemudian kuluman dan kocokan mulutnya digantikan dengan kocokan cepat dan lembut dari tangan kanannya. Tomi tampak benar-benar menikmati kocokan tangan Johan pada batang kontolnya. Sambil tergeletak pasrah di sisi kanan Iwan, Tomi menikmati aktivitas Johan yang melakukan onani pada batang kontolnya.

Sementara tangan kanannya mengonani kontol Tomi, tangan kiri Johan juga sibuk mengocok kontolnya sendiri yang sudah ngaceng lagi meminta perhatian dan pemuasan sex. Iwan sambil terbaring lemas turut membantu Tomi mencapai puncak kenikmatannya sekali lagi. Bibirnya menggelitik puting susu Tomi dan lidahnya sekali sekali menggelitik puting susu itu. Sementara mulut Johan yang berada di selangkangan Tomi sibuk mengulum bergantian buah zakar Tomi yang ranum. Perbuatan dua cowok itu pada dirinya membuat Tomi benar-benar menikmati rangsangan dan kenikmatan sex yang menjalari tubuhnya. Mulutnya terus mendesah-desah dan merintih-rintih erotis selama kontolnya dalam sekapan dan kocokan tangan kanan Johan.

Dan tak berapa lama kemudian Tomi pun mengalami orgasme dan ejakulasinya yang kelima kali dalam satu hari itu. Penisnya yang sedang dionani oleh Johan dengan sangat buas menyemburkan air mani yang sempat muncrat jauh hingga jatuh di dada dan lehernya. Baru pada semburan kedua, mulut Johan sempat mengulum dan mengisap serta menelan setiap tetes air mani yang tersembur dari batang kontol Tomi.

Setelah puas menghisap dan menelan peju Tomi, Johan segera bangkit dan kemudian berlutut di antara kepala Tomi dan Iwan yang sedang berbaring miring menatapi kegagahan batang kontolnya itu. Kontolnya yang ngaceng sepanjang 17,5 Cm itu kemudian dikocoknya sendiri dengan cepat dan cepat. Sekali-sekali tangan kanannya memilin-milin kepala kontolnya yang merah mengkilat dan basah oleh precum itu.

Dan kocokan itu diselingi oleh hisapan mulut Tomi dan Iwan secara bergantian. Seperti dua bocah yang akrab berbagi manisnya dan segarnya es lilin, Tomi dan Iwan dengan penuh perhatian bergantiang mengisap, mengulum dan menjilati batang kontol Johan Tak berapa lama setelah melakukan onani, kontol Johan pun kembali menyemburkan air maninya yang ketiga kalinya dalam satu hari itu. Dengan lahap Tomi dan Iwan bergantian mengisap dan menelan kesegaran setiap tetes sperma gurih yang tersembur dari batang penis Johan.

Setelah puas menghabiskan sisa-sisa kenikmatan sex maraton itu, Tomi, Iwan dan Johan langsung rebah dengan kondisi tubuh yang sama-sama berkeringat dan merasakan kelelahan. Begitu lelahnya mereka sampai mereka pun langsung tertidur tanpa sempat membersihkan sisa-sisa peju dan KY yang sudah mengering dan melekat di badan mereka. Mereka tertidur dalam kondisi tubuh bugil dan saling berpelukan sehingga dinginnya AC tidak begitu terasa lagi. Mereka bertiga tidur seperti tiga bayi yang baru lahir, dengan kontol masing-masing yang terbuka bebas di sela selangkangan mulus mereka masing-masing.

Johan, Tomi dan Iwan benar-benar puas dengan pesta threesome yang baru pertamakali mereka alami dan rasakan itu. Pengalaman bertiga ini benar-benar membuat mereka ketagihan. Tetapi tenaga mereka yang terbatas membuat mereka akhirnya harus menyerah kelelahan, kendati sebetulnya mereka masih bernafsu untuk melanjutkannya hingga benar-benar puas. Tenaga dan peju mereka telah terkuras habis dalam hubungan sex bertiga itu. Begitu lemas dan lelahnya mereka, sehingga langsung tertidur hingga pagi hari.

*****

Hubungan kami bertiga masih berlanjut cukup lama. Dan kelanjutan hubungan itu akan aku tuliskan dalam cerita-ceritaku berikutnya. Sama seperti serial ceritaku ini, kelanjutan ceritaku nantinya tetap akan penuh dengan adegan-adegan sex yang sungguh memabukkan, dan selalu membuat kontol ngaceng dan basah. Ada banyak kejutan indah dan menyenangkan dalam cerita-cerita itu, yang memang benar-benar kisah nyata dalam hubungan kami. Sungguh beruntung kami bertiga bisa menikmati dan merasakan kejutan-kejutan itu.

Sampai sekarang, kami masih saling berkomunikasi, dan bila bertemu, kami bertiga selalu mengulangi dan melakukan hubungan sex yang menyenangkan itu. Cerita ini juga aku tuliskan atas persetujuan dua sahabatku tercinta itu. Mereka juga memberikan saran-sarannya, terutama mengenai alur cerita dan adegan sex yang perlu dituliskan. W dan K, terima kasih kalian masih mencintai dan menyayangiku. Cinta dan kasihku kepada kalian tidak akan pernah pupus.

Tamat